Background
Maritime Training Center sebagai salah satu unit bisnis PT PERTAMINA (Persero), Direktorat Sumber Daya Manusia, Pertamina Training Center didirikan pada tahun 1984. Tempat ini terletak di Kota Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia. Jl.Pemuda No.44,
Pada awalnya, fungsi dan tugas Maritime Training Center hanya untuk mengembangkan dan meningkatkan pelaut Pertamina dan keterampilan di dalam Oil Tanker Operation mengenai penegakan International Maritime Organization (IMO) Konvensi STCW '78 (The Standard of Training, Certification, and Watch keeping for Seafarers978).
Karena penegakan STCW '78 sebagaimana telah diubah ke Sekolah Kelautan dan Kolese semua negara anggota IMO, pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Pendidikan dan Traning Badan Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menunjuk Pertamina Maritime Training Center menjadi lembaga yang berwenang untuk mengatur STCW '78 sebagai program pelatihan diubah mengingat hasil audit Pertamina Maritime Training Center memiliki peralatan lengkap, fasilitas, dan pengalaman untuk melaksanakan tugas.
Pada bulan Februari 1997 PMTC mencapai kualifikasi penuh untuk mengatur pendidikan dan pelatihan bagi semua pelaut Indonesia dan telah berwenang menerbitkan sertifikat yang sah untuk penggunaan internasional karena Indonesia telah memperoleh "White List".
Karena penegakan STCW '78 sebagaimana telah diubah ke Sekolah Kelautan dan Kolese semua negara anggota IMO, pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Pendidikan dan Traning Badan Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menunjuk Pertamina Maritime Training Center menjadi lembaga yang berwenang untuk mengatur STCW '78 sebagai program pelatihan diubah mengingat hasil audit Pertamina Maritime Training Center memiliki peralatan lengkap, fasilitas, dan pengalaman untuk melaksanakan tugas.
Pada bulan Februari 1997 PMTC mencapai kualifikasi penuh untuk mengatur pendidikan dan pelatihan bagi semua pelaut Indonesia dan telah berwenang menerbitkan sertifikat yang sah untuk penggunaan internasional karena Indonesia telah memperoleh "White List".