Saturday 15 June 2013

Mengenal Komponen Elektronika : Dioda

Mengenal Komponen Elektronika : Dioda (Diode) 

A) Dioda (Diode) 

Dioda (Diode) adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda seringkali disebut sebagai 'Penyearah' dan dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. 



Gambar: Dioda (Diode) dan simbolnya. 

Dioda (Diode) terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon dan germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan Dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. 
Contoh Dioda (Diode)  : IN 4148, IN4002, IN4003, dll. Simbol Dioda (Diode)  adalah D.

Dioda (Diode) terbuat dari penggabungan dua tipe semikonduktor yaitu tipe Positive (+) dan tipe Negative (-). Kaki dioda yang terhubung pada semikonduktor tipe (+) dinamakan Anoda sedangkan yang terhubung pada semikonduktor tipe (-) disebut Katoda.

B) Sifat Dioda (Diode) 
  • Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,
  • Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.
Arus listrik akan sangat mudah mengalir dari Anoda ke Katoda hal ini disebut sebagai 'Forward-Bias', tetapi jika sebaliknya yakni dari Katoda ke Anoda, arus listrik akan tertahan atau tersumbat hal ini dinamakan sebagai 'Reverse-Bias'.

C) Fungsi Dioda (Diode) 

Dioda (Diode) berfungsi sebagai berikut :
  • Sebagai penyearah
  • Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas. 

D) Cara Mengukur Dioda Dengan
Multitester

Untuk mengetahui apakah sebuah Dioda (Diode)  dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap Dioda (Diode)  tersebut dengan menggunakan Multimeter (AVO Meter)

Caranya :

  1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
  2. Hubungkan Probe Merah (+) pada Terminal Katoda (-) yang ada tanda garis putihnya seperti gelang pada badan Dioda. 
  3. Hubungkan Probe Hitam (-) pada Terminal Anoda (+)
  4. Jika hasilnya jarum Multimeter (AVO Meter) bergerak naik bukan di angka 0.
  5. Kemudian posisinya kita di balik, probe Merah (+) pada Anoda (+) dan probe Hitam (+) pada Katoda (-) dan jarum tidak bergerak sama sekali, berarti dioda dalam kondisi baik
  6. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
  7. Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
  8. Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang).
  9. Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
  10. Jarum harus tidak bergerak.
    **Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.

Mengukur Dioda (Diode) dengan Multitester adalah dengan cara putar batas ukur pada Ohm meter X10/X100 ;

1. Tempelkan probe merah pada kaki katoda (kaki katoda adalah yang ada garis putih pada badan dioda, sementara kaki anoda sebaliknya) dan probe hitam pada anoda => jarum bergerak (bukan nol). Kemudian posisi dibalik: probe merah pada anoda dan probe hitam pada katoda => jarum tidak bergerak, berarti dioda dalam kondisi baik

2. Tempelkan probe merah pada katoda, probe hitam pada anoda => jarum bergerak atau menunjuk nol. Kemudian posisi dibalik: probe merah pada anoda, dan probe hitam pada katoda => jarum bergerak atau menunjuk nol, berarti dioda dalam kondisi rusak/ short.

Sekian dulu postingan dari kita kali ini, jika masih ada kesempatan nanti akan kita lanjut dengan berbagai jenis Dioda dan fungsinya, Terima kasih banyak buat kalian yang sudah mampir di sini, semoga informasi ini dapat bermanfaat, jangan lupa di bantu share ya teman-teman, agar kita lebih semangat lagi dalam memberikan informasi lainnya. 

Salam dari Laut Indonesia