Antu
aek (hantu air) cerita rakyat Jambi
di sumatra tepatnya di propinsi jambi terbentang sungai terpanjang di sumatra yang bernama sungai batang hari. saya besar di pesisir sungai. dan saya sering mendegar cerita orang tua di kampung saya. konon katanya, dahulu ada seorng dukun beranak yang terkenal di kampung tempat saya tinggal. dukun tersebut sering membantu warga di sekitar kampung saya apabila ada warganya yang ingin melahirkan. Maklum di jaman penjajahan kolonial belanda, kampung saya itu masih terbilang hutan. dan dunia ke dokteran belum ada sama skali.
di sumatra tepatnya di propinsi jambi terbentang sungai terpanjang di sumatra yang bernama sungai batang hari. saya besar di pesisir sungai. dan saya sering mendegar cerita orang tua di kampung saya. konon katanya, dahulu ada seorng dukun beranak yang terkenal di kampung tempat saya tinggal. dukun tersebut sering membantu warga di sekitar kampung saya apabila ada warganya yang ingin melahirkan. Maklum di jaman penjajahan kolonial belanda, kampung saya itu masih terbilang hutan. dan dunia ke dokteran belum ada sama skali.
jadi pada suatu hari sang dukun yang juga seorang ibu rumah tangga tersebut juga sering mencuci pakaian keluarganya di jamban. selain untuk tempat mencuci pakaian jamban juga sering di gunakan sebagai tempat mandi dan MCK. maklum di jaman dulukan, belum ada air ledeng, sumurpun masih sangat langka.
jadi ketika sang dukun
sedang mengambil air wudhu di jamban, tiba-tiba sang dukun melihat ada rambut
panjang di atas air. saat sang dukun ingin menyentuhnya, tiba-tiba rambut itu
melilit tangan sang dukun, dan sang dukun pun terjatuh ke dalam sungai, di
dalam sungai sang dukun langsung bertatap muka degan si antu aek (Hantu air). ajaibnya
sang dukun tidak merasa sesak sewaktu berada di dalam air. ya seperti bernapas
di darat lah. Dan hebatnya lagi,sang dukun dapat berkomunikasi dengan antu aek
tersebut tampa tersedak saat beliau bicara di dalam air.
antu aek itu meminta
sang dukun untk membantunya. sang dukun pun bertanya apa yang bisa aku bantu. antu
aek itu meminta sang dukun untuk membantu istrinya yang ingin melahirkan. sang
dukun pun menyanggupi.
setelah proses persalinannya selesai. sang dukun di beri 100 buah kunyit oleh antu aek tersbut. awalnya sang dukun menolak pemberian antu aek. tapi lantaran untuk menghormati antu aek, sang dukun hanya mengambil satu batang kunyit saja, sang dukun berkata "cukup satu saja, karna di rumah ku juga ada banyak sekali”.
setelah proses persalinannya selesai. sang dukun di beri 100 buah kunyit oleh antu aek tersbut. awalnya sang dukun menolak pemberian antu aek. tapi lantaran untuk menghormati antu aek, sang dukun hanya mengambil satu batang kunyit saja, sang dukun berkata "cukup satu saja, karna di rumah ku juga ada banyak sekali”.
jadi pemberian antu
aek tadi di balutlah degan sebuah selendang oleh sang dukun. Dan di antarlah
sang dukun tersebut ke pinggir sungai oleh antu aek, setelah di pinggir sungai,sang
dukun terheran-heran melihat para warga kampungnya pada berkumpul di depan
rumahnya, lalu sang dukun pun menghapiri para warga yang sedang berkumpul
tersbut. Dan salah satu warga berteriak gembira, “sudah ketemu" kata seorang
warga. sang dukun pun menceritakan kejadian yang telah di alaminya sewaktu di
bawa oleh antu aek kepada warga setempat. Sang dukun pun teringat akan
pemberian si antu aek tadi, lalu sang dukun pun membuka pemberian tersebut di
hadapan warga yang sedang mendengarkan ceritanya, lalu sang dukun pun terkejut,
ketika ia membuka kain selendangnya, ternyata kuyit yang di berikan oleh si antu
aek berubah menjadi segumpal Emas murni.
Menurut surve yang di
temukan di lapangan, Emas akan terlihat seperti Kunyit apabila di dalam air
yang tidak jernih.
By Alamsyah.Atjeh