Kisah mengenai Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu
kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia.
Beberapa sumber
terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama
Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van der
Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar
biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun
ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk,sehingga
kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan .
Tetapi sang kapten
tidak mau ,lalu dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus
menembus badai untuk mencapai kota tujuanku , atau aku beserta semua awak
kapalku akan terkutuk selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga
mereka kalah melawan alam.
Dan terkutuklah
selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup
dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon , Kapal
tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu
menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
Sumber lain juga
menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di kalangan awak kapal sehingga mereka
tidak diijinkan untuk berlabuh dipelabuhan manapun .Sejak itu, kapal
dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah berlabuh/menepi.
Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641, yang lain menebak tahun
1680 atau 1729.
Terneuzen (Belanda)
disebut sebagai rumah sang legenda Flying Dutchman, Van der Decken, seorang
kapten yang mengutuk Tuhan dan telah dihukum untuk mengarungi lautan selamanya,
telah diceritakan dalam novel karya Frederick Marryat - The Phantom Ship dan
Richard Wagner opera.
Banyak saksi yang
mengaku telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di
Mulkzenberg. Pada tahun 1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan
kapal berlayar yang tiba - tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang.
Penampakan The
Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di
dekat Cape Town di bulan agustus 1942. Bahkan ada suatu
catatan kisah tentang pelayaran Christoper Columbus,waktu itu awak kapal
Columbus melihat kapal terkatung katung dengan layar mengembang.setelah itu
awak yang pertama melihat langsung tewas seketika.
Mitos ahir-ahir ini
juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak
kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka.
Bagi seorang pelaut
, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan
mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon , ada suatu cara untuk mengelak dari
kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut , yakni dengan memasangkan
tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai perlindungan.
Selama berabad -
abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan
novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship
(1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini.
Banyak pujangga
terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik
mengangkat legenda ini.
Istilah Flying
Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para
pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis
Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang,
sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman.