Setelah pensiun dari profesinya menjadi seorang pelaut, Teguh Kusmanto, warga desa Blaru kecamatan Pati mengasah potensinya menjadi seorang pengrajin.
Meski telah menjadi pengrajin, namun nampaknya lelaki berusia 43 tahun ini tidak ingin jauh-jauh dari profesi lamanya sebagai pelaut. Dia memilih untuk menjadi seorang pengrajin dengan spesialisasi miniatur kapal pinisi.
“Karena lama bekerja di kapal, saya berpikir untuk mencoba menjadi pengrajin miniatur kapal. Apalagi yang bikin kapal saat ini belum banyak,” tuturnya kepada Harianpati.com.
Kemampuan mengubah sepotong bambu menjadi sebuah miniatur kapal ini dia dapat secara otodidak. Teguh mengaku tidak pernak sekalipun mengikuti pelatihan membuat miniatur kapal.
“Karya saya ini murni dari pengalaman saya ketika kerja dulu sekaligus karena memang ada bakat bikin kerajinan,” imbuhnya.
Seperti pengusaha lain yang sedang merintis, Teguh mengaku sempat kesulitan memasarkan karyanya. Bahkan dia rela menjual miniaturnya ini secara door to door.
“Awalnya sulit untuk bisa menjual 1 buah kapal, tapi sekarang pembeli saya banyak. Mayoritas mereka berasal dari luar Jawa seperti Kalimantan, Riau hingga Nias,” ungkapnya.
Kini Teguh ingin mengembangkan usahanya hingga ke mancanegara. Meskipun masih kesulitan untuk menembus pasar internasional, Teguh tetap memiliki ambisi untuk dapat memasarkan karyanya hingga ke luar negeri.
“Harapannya, miniatur pinisi ini bisa sampai ke luar negeri dan menjadi salah satu simbol aset budaya Indonesia di bidang maritim,” pungkasnya. (yu-8/ai-2)
Sumber By : Harianpati.com
Apa rencana sahabat seaman nanti setelah pensiun dari profesi sebagai seorang pelaut nanti.