Thursday 27 June 2013

Kapal Pesiar Termahal

Sumber post klik : History Supreme
Ini merupakan mainan baru milyarder di seluruh Dunia.Seorang pengusaha asal Malaysia menghamburkan uang sebanyak 4 miliar pounds atau sekitar Rp 41 triliun untuk membeli sebuah kapal pesiar.Ini bukan kapal pesiar biasa, karena terbuat dari Emas dan platinum. Tak tanggung-tanggung, kapal yang diberi nama "History Supreme" ini menggunakan 100 ribu kilogram logam mulia.
Sumber post klik : History Supreme
Bukan saja karena bahannya yang mahal, tapi desain kapal ini juga sangat mewah. Selain dari Emas dan platinum, "History Supreme" menggunakan bahan-bahan khusus lainnya yang tidak semua orang bisa memilikinya.Ruang tidur utama dihiasi dengan aksen Platinum. Fitur dinding terbuat dari batu Meteorit dan tulang Dinosaurus T-rex yang semuanya asli.Kapal istimewa ini dibuat oleh ahli perhiasan asal Liverpool,Inggris,Stuart Hughes.Ia menyelesaikan karyanya itu selama tiga tahun lebih. Dasar kapal sepanjang 30 meter dibungkus dengan Emas, sama seperti fitur-fitur lainnya di bagian atas."saya diminta untuk proyek "History Supreme" oleh orang yang tidak mau diketahui namanya di Malaysia," kata Hughes kepada newslite. "dia benar-benar ingin sesuatu yang istimewa.""ini mungkin tugas terhebat yang pernah saya lakukan sejauh ini, menyelesaikannya selama tiga tahun karena memang sangat sulit untuk membuatnya dengan benar," lanjut Hughes. "proyek ini menggunakan 100 ribu kilogram emas murni dan platinum. Semua fitur termasuk dek, ruang makan serta tangga dibuat dari logam mulia. Bahkan Jangkarnya juga terbuat dari Emas."         
Sumber post klik : History Supreme
Kapal pesiar ini bahkan dapat mengalahkan harga kapal pesiar miliknya miliarner Rusia Roman Abramovich yakni Eclipse , yang memiliki sistem pertahanan rudal sendiri dan memiliki kapal selam. 
Eclipse

                                                                         



Tuesday 25 June 2013

SINBAD




************ KISAH SINBAD ***********

Dahulu, di daerah Baghdad, timur tengah, ada seorang pemuda bernama Sinbad yang kerjanya memanggul barang-barang yang berat dengan upah yang sedikit, sehingga hidupnya tergolong miskin. Suatu hari, Sinbad beristirahat di depan pintu rumah saudagar kaya karena sangat lelah dan kepanasan. Sambil istirahat, ia menyanyikan lagu. "Namaku Sinbad, hidupku sangat malang, berapapun aku bekerja dengan memanggul beban di punggung tetaplah penderitaan yang kurasakan." Tak berapa lama muncul pelayan rumah itu, menyuruh Sinbad masuk karena dipanggil tuannya.

"Apakah namamu Sinbad ?", "Benar Tuan". "Namaku juga Sinbad", kata sang saudagar. Ia pun mulai bercerita, "Dulu aku seorang pelaut. Ketika mendengar nyanyianmu, aku sangat sedih karena kau berpikir hanya kamu sendiri yang bernasib buruk, dulu nasibku juga buruk, orangtua ku meninggalkan banyak warisan, tetapi aku hanya bermain dan menghabiskan harta saja. Setelah jatuh miskin aku bertekad menjadi seorang pelaut. Aku menjual rumah dan semua perabotannya untuk membeli kapal dan seisinya. Karena sudah lama tidak menemui daratan, ketika ada daratan yang terlihat kami segera merapatkan kapal. Para awak kapal segera mempersiapkan makan siang. Mereka membakar daging dan ikan. Tiba-tiba , permukaan tanah bergoyang. Pulau itu bergerak ke atas, para pelaut berjatuhan ke laut. Begitu jatuh ke laut, aku sempat melihat ke pulau itu, ternyata pulau tersebut, berada di atas badan ikan paus. Karena ikan paus itu sudah lama tak bergerak, tubuhnya ditumbuhi pohon dan rumput, mirip seperti pulau. Mungkin karena panas dari api unggun, ia mulai bergerak liar.
Mereka yang terjatuh ke laut di libas ekor ikan paus sehingga tenggelam. Aku berusaha menyelamatkan diri dengan memeluk sebuah gentong, hingga aku pun terapung-apung di laut. Beberapa hari kemudian, aku berhasil sampai ke daratan. Aku haus, disana ada pohon kelapa. Kemudian aku memanjatnya dan mengambil buah dan meminum airnya. Tiba-tiba aku melihat ada sebutir telur yang sangat besar. Ketika turun, dan mendekati telur itu, tiba-tiba dari arah langit, terdengar suara yang menakutkan disertai suara kepakan saya yang mengerikan. Ternyata, seekor burung naga yang amat besar.

Setelah sampai disarangnya, burung naga itu tertidur sambil mengerami telurnya. Sinbad menyelinap dikaki burung itu, dan mengikat erat badannya di kaki burung naga dengan kainnya. "Kalau ia bangun, pasti ia langsung terbang dan pergi ke tempat di mana manusia tinggal." Benar, esoknya burung naga terbang mencari makanan. Ia terbang melewati pegunungan dan akhirnya tampak sebuah daratan. Burung naga turun di sebuah tempat yang dalam di ujung jurang. Sinbad segera melepas ikatan kainnya di kaki burung dan bersembunyi di balik batu. Sekarang Sinbad berada di dasar jurang. Sinbad tertegun, melihat disekelilingnya banyak berlian.

Pada saat itu, "Bruk" ada sesuatu yang jatuh. Ternyata gundukan daging yang besar. Di gundukan daging itu menempel banyak berlian yang bersinar-sinar. Untuk mengambil berlian, manusia sengaja menjatuhkan daging ke jurang yang nantinya akan diambil oleh burung naga dengan berlian yang sudah menempel didaging itu. Sinbad mempunyai ide. Ia segera mengikatkan dirinya ke gundukan daging. Tak berapa lama burung naga datang dan mengambil gundukan daging, lalu terbang dari dasar jurang. Tiba-tiba, "Klang! Klang! Terdengar suara gong dan suling yang bergema. Burung naga yang terkejut menjatuhkan gundukan daging dan cepat-cepat terbang tinggi. Orang-orang yang datang untuk mengambil berlian, terkejut ketika melihat Sinbad.

Sinbad menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Kemudian orang-orang pengambil berlian mengantarkan Sinbad ke pelabuhan untuk kembali ke negaranya. Sinbad menjual berlian yang didapatnya dan membeli sebuah kapal yang besar dengan awak kapal yang banyak. Ia berangkat berlayar sambil melakukan perdagangan. Suatu hari, kapal Sinbad dirampok oleh para perompak. Kemudian Sinbad dijadikan budak yang akhirnya dijual kepada seorang pemburu gajah. "Apakah kau bisa memanah?" Tanya pemburu gajah. Sang pemburu memberi Sinbad busur dan anak panah dan diajaknya ke padang rumput luas. "Ini adalah jalan gajah. Naiklah ke atas pohon, tunggu mereka datang lalu bunuh gajah itu". "Baik tuan," jawab Sinbad ketakutan.

Esok pagi, datang gerombolan gajah. Saat itu pemimpin gajah melihat Sinbad dan langsung menyerang pohon yang dinaiki Sinbad. Sinbad jatuh tepat di depan gajah. Gajah itu kemudian menggulung Sinbad dengan belalainya yang panjang. Sinbad mengira ia pasti akan dibunuh atau di banting ke tanah. Ternyata, gajah itu membawa Sinbad dengan kelompok mereka ke sebuah gunung batu. Akhirnya terlihat sebuah air terjun besar. Dengan membawa Sinbad, gajah itu masuk ke dalam air terjun menuju ke sebuah gua. "Ku..kuburan gajah!" Sinbad terperanjat. Di gua yang luas bertumpuk tulang dan gading gajah. Pemimpin gajah berkata,"kalau kau ingin gading ambillah seperlunya. Sebagai gantinya, berhentilah membunuh kami." Sinbad berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia pulang dengan memanggul gading gajah dan menyerahkan ke tuannya dengan syarat tuannya tidak akan membunuh gajah lagi. Tuannya berjanji dan kemudian memberikan Sinbad uang.

"Sampai disini dulu ceritaku", ujar Sinbad yang sudah menjadi saudagar kaya. "Aku bisa menjadi orang kaya, karena kerja keras dengan uang itu. Jangan putus asa, sampai kapanpun, apalagi jika kita masih muda," lanjut sang saudagar.

BST And SCRB





coba sedikit mengenang pelajaran yang telah lalu..
agar dapat menjadi pengigat dan kewaspadaan kita..

Macam-Macam Alat Keselamatan Di Kapal :

Pada kapal laut harus ada alat untuk keselamatan jiwa, apalagi di laut sulit mendapat pertolongan secepatnya jika terjadi kecelakaan.

Alat keselamatan di laut ini merupakan sarana yang digunakan untuk meninggalkan kapal jika terjadi kebakaran atau kapal akan tenggelam. Alat-alat keselamatan itu antara lain life jacket,life buoy,liferaft,life boat.

Fire Safety Equipment



Pada saat kita bekerja, hal yang paling penting untuk di perhatikan ialah tentang " Keselamatan Kerja ". Tidak hanya upah besar yang mejadi tolok ukur dalam menentukan jenis pekerjaan. Keselamatan kerja adalah hal yang seharusnya juga menjadi prioritas.

Apalah artinya gaji yang besar jika keselamatan diri tergadaikan. Bukankah kita tidak akan menikmatinya jika nyawa atau kesehatan kita terancam.

Berdasarkan UU Perlindungan Tenaga Kerja dan Kecelakaan Kerja, pemilik usaha pada saat mulai memakai tenaga kerja, harus membantu tenaga kerjanya untuk mendaftar keikutsertaan asuransi tenaga kerja, demi menjamin keselamatan kerja.

Selain itu, setelah terjadi kecelakaan kerja, pemilik usaha wajib memberikan subsidi kecelakaan kerja. Apabila pemilik usaha tidak mendaftarkan tenaga kerjanya ikut serta asuransi tenaga kerja sesuai dengan UU Standar Ketenagakerjaan, maka pemilik usaha akan dikenakan denda.

Berikut merupakan pasal-pasal mengenai keselamatan kerja :

Pasal 3

(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :

a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

(2) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.

Pasal 4

(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.

(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2); dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut.

Semoga dengan sedikit pengetahuan tentang Keselamatan kerja yang sangat penting namun sering tidak diperhatikan ini, kita menjadi tau bahwa betapa pentingnya keselamatan kerja pada lingkungan kerja kita. Selain itu, para pemilik usaha (pabrik) uga harus memperhatikan keselamatan kerja para karyawannya supaya resiko besar maupun besar pada saat kerja, dapat di antisipasi dan di minimalisir.

Kapal Pesiar Termahal di Dunia


Inilah Kapal Pesiar Termahal di Dunia Berbiaya Rp 10,8 Triliun

Sebuah kapal pesiar mewah yang akan menjadi tempat istirahat para miliuner di Monaco dan disebut-sebut sebagai yang termahal di dunia. 

Kapal pesiar dengan panjang 155 meter diperkirakan menelan biaya sebesar 1,2 miliar dollar AS (Rp 10,8 triliun) serta mengambil model Kota Monte Carlo. Saat ini, dalam tahap desain, kapal super ini masih memiliki desain kecil dari sejumlah landmark seperti Kasino Monte Carlo lupa kolam renang, lapangan tenis, bioskop, lapangan gokar, serta Hotel de Paris.

Interior bagian dalam lebih mengambil gaya tradisional dengan satu dek serta platforma berenang yang mengambil gaya pantai. Para turis bisa melihat air terjun, jacuzzi bar, helikopter, dan kapal selam. Kapal ini bisa mengangkut 16 tamu dan 70 kru serta apartemen tiga lantai untuk tempat tinggal.

Bagian atas dan bawah disebut Atrium memiliki 7 suite, sebuah kamar mandi, tempat tidur, kamar ganti, ruang penerimaan tamu, dan balkon. "Ini adalah kota terapung," kata direktur perusahaan,Yacht Island Design, Rob McPherson.

Sampai Ujung Dunia


'Sampai Ujung Dunia', 
Cinta Segitiga Apakah Berujung Bahagia

Cinta bisa saja membuat seseorang merasa bahagia atau sebaliknya. Gambaran cinta anak manusia yang terbentur cinta segitaga terbingkai apik dan inspiratif di film 'Sampai Ujung Dunia' besutan sutradara Monty Tiwa. 

Film produksi Nasi Putih Pictures ini mengetengahkan kisah dua orang sahabat, Gilang (Gading Marten) yang seorang pilot dan Daud (Dwi Sasono) yang seorang pelaut merebutkan hati Annisa (Renata Kusmanto). Selain cerita yang menarik film yang mengambil lokasi syuting di dua negara, Indonesia dan Belanda, secara khusus 'Sampai Ujung Dunia' melibatkan sampai 1000 pemain figuran, diantaranya adalah para taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Merunda dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug. 

Cerita sendiri berawal dari pertemanan antara Gilang dan Daud yang kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan Anisa. Tinggal di asrama yatim-piatu, Anisa bercita-cita keliling dunia, terutama ke negeri yang terkenal akan kincir anginnya, Belanda. Dari latar belakang yang masing-masing berbeda, mereka menjalin persahabatan begitu erat dari kecil, remaja, hingga dewasa.

Seiring berjalannya waktu, tidak terasa mereka beranjak dewasa dan sudah mengerti arti rasa sayang dan cinta. Dua lelaki itu pun sama-sama menaruh hati pada Anisa.

Gilang si anak mama yang berasal dari keluarga mampu membantu Anisa mencari pekerjaan. Berkat ayah Gilang (Roy Marten), Anisa pun mendapatkan pekerjaan. Merasa minder karena berasal dari keluarga miskin, Daud hanya bisa cemburu melihat Gilang bisa memenuhi semua kebutuhan Anisa.

Bermula dari kecemburuan tersebut, persahabatan antara Gilang dan Daud pun mulai retak. Anisa bingung dengan emosinya yang campur aduk melihat keretakan hubungan antara kedua sahabatnya, dan perasaan sayangnya terhadap mereka.

Ia pun akhirnya memberikan satu syarat untuk mempermudahnya memilih siapa yang akan jadi kekasihnya. Siapa yang pertama kali berhasil membawa Anisa ke Belanda dengan uang hasil jerih payah sendiri, maka ia yang akan jadi kekasihnya.

Daud dan Gilang pun berlomba. Setelah lulus dari SMA, Daud melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di Merunda, dan Gilang melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug. Keduanya dengan harapan sama, kelak bisa membawa Anisa ke negeri impiannya.

Sebagai film bertema drama romantis, 'Sampai Ujung Dunia' sangat inspiratif, memancing minat para remaja untuk memilih dan mencintai profesi penerbang dan pelaut. Banyak hal diungkapkan dalam film ini, terutama tentang dinamisnya kehidupan taruna penerbangan dan pelayaran di masa pendidikan. 

Secara keseluruhan film ini mengangkat cerita yang ringan, pemeran yang pas, ending yang cukup susah ditebak, teknik pengambilan gambar yang bagus membuat film dengan alur maju-mundur ini sangat menarik untuk ditonton. Sementara akting dari para pemeran pun sangat natural seolah-olah mereka benar-benar mengalami situasi yang ada di film ini.

Penasaran akan akhir kisah film 'Sampai Ujung Dunia' ini? Temukan jawabannya dipenayangan perdana serentak diseluruh bioskop tanah air,


Siren




Dalam mitologi Yunani, Siren atau "Seirenes" adalah makhluk legendaris, termasuk kaum Naiad (salah satu kaum nimfa yang hidup di air) yang hidup di lautan. Mereka tinggal di sebuah pulau yang bernama Sirenum Scopuli, atau menurut beberapa tradisi berbeda mereka tinggal di tanjung Pelorum, pulau Anthemusa, pulau Sirenusian dekat Paistum, atau di Capreae, yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang dikelilingi oleh batu karang dan tebing.

Mereka menyanyikan lagu-lagu memikat hati yang membuat para pelayar yang mendengarnya menjadi terbuai sehingga kapal mereka menabrak karang dan tenggelam. Di indonesia juga disinyalir keberadaan mahluk ini, sama-sama pinter nyanyi namun sama sekali nggak mematikan, namanya pasti sudah Kamu tahu yaitu Siren Sungkar!!

Pulau Lombok

Jika Anda pernah membayangkan tubuh Anda terbaring di pinggir pantai indonesia, di atas pasir putih yang indah, ditaburi pemandangan alam yang serba eksotis, serta dihujani cahaya mentari yang menghangatkan tubuh, maka tak salah jika Anda menyempatkan diri berekreasi dan ber wisata Pantai ke Senggigi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pantai yang terletak 12 kilometer di sebelah barat laut Kota Mataram ini memang merupakan obyek wisata yang terkenal dengan keindahan dan kealamian pantainya.

Masyarakat sering menyejajarkan keindahan pantai senggigi ini dengan pantai-pantai ternama di Pulau Bali, seperti Kuta, Legian, dan Sanur. Bahkan, keindahan Pantai Senggigi sering dilukiskan melebihi pantai-pantai tersebut, karena kondisinya yang jauh lebih nyaman dan tenang. Mungkin hal ini terkait dengan belum maraknya kedatangan turis mancanegara di pantai ini.

Sebagai kawasan wisata pantai andalan Propinsi Nusa Tenggara Barat, Senggigi masih relatif alami dan terjaga kebersihannya. Pantainya yang masih asri, debur ombaknya yang tak terlalu besar, dan keindahan pemandangan bawah lautnya, semakin menegaskan bahwa pantai yang membentang sekitar 10 kilometer ini merupakan tempat idaman bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melupakan sejenak rutinitas keseharian dan suasana hiruk-pikuk kota.

Pantai Senggigi kini mulai dilirik oleh para wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, karena daerahnya yang relatif perawan dan juga informasi yang telah meluas mengenai keberadaannya. Dengan bertambahnya minat dan antusiasme wisatawan ke Pantai Senggigi, pemerintah daerah setempat dan perusahaan sewasta makin giat membangun dan membenahi segala prasarana, agar para wisatawan makin tertarik untuk mengunjungi pantai ini.
Keistimewaan Pantai Senggigi

Mengunjungi Senggigi di Pulau Lombok mungkin perlu dijadikan agenda wisata tersendiri bagi wisatawan yang menyukai keindahan dan kesejukan alam. Bayangkan saja, saat memasuki kawasan pantai, wisatawan dengan segera akan tersapu-lembut oleh semilir angin yang berhembus di sepanjang gugusan pantai di Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini. Suasana segar, nyaman, dan indah seolah menyapa wisatawan di awal kunjungannya. Saat telah berada di pinggir pantai, mata para wisatawan akan disuguhi oleh eksotisme pantai berlatar pesona ombak yang saling berkejaran, pasir putih yang menghampar, dan ribuan binatang kecil yang menyebar di hamparan pasirnya, serta lanskap Gunung Agung di pulau seberangnya (Pulau Bali).

Senggigi memang menawarkan pesona pantai yang khas. Suasana alami yang belum banyak dijejali oleh turis asing, seolah menjadi penanda beda pantai ini dengan pantai-pantai di Bali. Ini tentu memberi nuansa tersendiri bagi para pengunjung. Tak aneh, pantai ini kini dijadikan tujuan alternatif baru para wisatawan yang merindukan suasana kesenyapan alami yang menentramkan.

Ada banyak aktivitas wisata yang dapat dilakukan pengunjung di pantai ini, seperti berenang, bermain air, menyelam, snorkeling, berjemur, dan bermain–main membuat istana pasir. Jika mentari sore telah mulai meredup, wisatawan dapat juga meluangkan waktunya untuk sekedar berjalan santai dengan bertelanjang kaki menelusuri pinggir pantai, duduk di hamparan pasir dengan mangamati biru-hijau air laut, atau bersantai di gerai hotel pinggir pantai sembari menunggu sunset tiba. Bagi pengunjung yang ingin berenang atau sekedar bermain air, disarankan untuk lebih berhati-hati, karena di pinggir pantai banyak terdapat karang-karang runcing yang cukup membahayakan kaki.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi, sempatkanlah mengamati Pura Batu Bolong. Saat berjalan menyusuri pinggir Pantai Senggigi, kurang lebih sekitar setengah jam, wisatawan akan menemukan sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di pinggir pantai. Pura inilah yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Pura Batu Bolong. Menurut legenda setempat, dahulu kala di pura ini sering diadakan pengorbanan seorang perawan, sebagai sajian makanan untuk Ikan Hiu yang tinggal di pantai. Legenda lain mengatakan, pura ini juga merupakan tempat para wanita menerjunkan dirinya ke laut karena patah hati.

Hal lain yang menarik untuk dilakukan adalah menyusuri Senggigi pada malam hari, khususnya saat purnama tiba. Pengunjung akan menemui banyak orang/warga sekitar yang memanfaatkan hangatnya pasir Senggigi untuk terapi kesehatan. Mereka mengubur sebagian atau seluruh tubuh sampai leher selama 2—3 jam, sembari mendengarkan deburan ombak yang memecah kesunyian. Terapi ini diyakini masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti pegel linu hingga kelumpuhan. Jika tertarik dengan aktivitas ini, wisatawan dapat ikut bergabung dan mencobanya.
Kuliner Senggigi Lombok

Untuk urusan perut, wisatawan dapat mencoba kelezatan jenis-jenis hidangan/sajian makanan khas Lombok di restoran-restoran yang berjajar rapi di pinggir pantai. Harganya bervariasi mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 300.000 per orang (Desember 2008). Tentu, bersantap ria di pinggir pantai diterangi semburat cahaya bulan dan dihibur oleh orkestra debur ombak pantai sungguh sayang jika dilewatkan begitu saja.

Kalimantan

1) Kebudayaan Suku Dayak

Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.

Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.

Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).

Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)

Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.

Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.

Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)

Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.

Upacara Tiwah

Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

Dunia Supranatural

Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.

Mangkok merah. Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.

Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber “Tariu” ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.

Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan. Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia. Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat. Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.

Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.

Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.

Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).

2 ) Panglima Burung

Dalam masyarakat Dayak, dipercaya ada suatu makhluk yang disebut-sebut sangat Agung, Sakti, Ksatria, dan Berwibawa. Sosok tersebut konon menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, dan sosok tersebut selalu bersinggungan dengan alam gaib. Kemudian sosok yang sangat di dewakan tersebut oleh orang dayak dianggap sebagai Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan. Ialah panglima perang Dayak, Panglima Burung, yang disebut Pangkalima oleh orang Dayak pedalaman.
Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok ini, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.

Ada juga versi yang menceritakan bahwa Panglima Burung adalah gelar yang diberikan kepada seorang Panglima di tanah Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kehidupan sehari-hari panglima ini seperti orang biasa (cuma tidak menikah) dan sosok panglimanya akan hadir jika terjadi kekacauan di tanah Dayak. Begitu juga dengan Panglima Naga. Panglima Naga adalah warga Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Panglima Naga sudah berpulang, namun beliau memiliki keponakan dan keluarga. Salah satu Keponakan Panglima Naga adalah anggota Dewan Kabupaten Sekadau 2004-2009. Jadi Panglima Burung, Panglima Naga adalah sosok yang benar-benar ada. Begitu versi yang di ceritakan.

Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak.
Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati.

Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.
Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak?. Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.

Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka.
Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang.
Riuh rendah kehidupan para pendatang tak membuat mereka marah dan tak berubah menjadi ketegangan di ruang yang lingkungannya adalah orang Dayak Ngaju disebut Danum Kaharingan.
Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka.

Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, dan mandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.

Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu?

Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis.
Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.

Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual adat yang di Kalimantan Barat dinamakan Mangkuk Merah akan dilakukan untuk mengumpulkan para prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, Mengayau (memenggal kepala) dan membawa kepala yang di anggap musuhnya tersebut kemana-mana dan baru bisa berhenti apabila kepala adat yang dianggap perwakilan Panglima Burung menyadarkan mereka.

Inilah yang terjadi di kota Sampit Kalimantan Tengah beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.
Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah agama manapun dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya.
Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi atau pilihan terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, begitu yang mereka yakini dalam sudut pandang mereka.
Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Dan inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.

Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya entah itu balas dendam, ekonomi, kesenjangan sosial, dan lain-lain tetap saja tidak dapat dibenarkan. Mata dibalas mata hanya akan berujung pada kebutaan bagi semuanya. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut.
Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.

Amun ikam kada maulah sual awan ulun, ulun gen kada handak jua bahual lawan pian malah ulun maangkat dingsanak awan pian, begitu yang di ucapkan orang kalimantan khususnya orang Banjar untuk menggambarkan sikap dari orang-orang Dayak.

Oke bro sampai disini dulu cerita tentang Panglima Burung terima kasih atas kunjungannya di blog yang sederhana ini, sampai jumpa. Peace from Kalimantan.

Malin Kundang

Masih ingatkah anda dengang cerita Si Malin Kundang, ya... Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.

Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.

Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.

Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.

Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.

Daftar Perusahaan Pelayaran Jakarta

Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14350 
021-6514732 
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10440 
021-2305832 
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-80
JAKARTA 10610 
021-4247908 
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12950 
021-5227220 
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14460 
021-5882216 
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14140 
021-4403561 
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14450 
021-6602090 
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 38
JAKARTA 14430 
021-6900468 
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10220 
021-5745060 
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
77 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11410 
021-5363008 
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14350 
021-6516586 
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14240 
021-3860417 
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14240 
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14351
021-6514733
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10441
021-2305833
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-81
JAKARTA 10611
021-4247909
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12951
021-5227221
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14461
021-5882217
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14141
021-4403562
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14451
021-6602091
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 39
JAKARTA 14431
021-6900469
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10221
021-5745061
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
78 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11411
021-5363009
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14351
021-6516587
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14241
021-3860418
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14241
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14352
021-6514734
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10442
021-2305834
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-82
JAKARTA 10612
021-4247910
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12952
021-5227222
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14462
021-5882218
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14142
021-4403563
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14452
021-6602092
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 40
JAKARTA 14432
021-6900470
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10222
021-5745062
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
79 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11412
021-5363010
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14352
021-6516588
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14242
021-3860419
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14242
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14353
021-6514735
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10443
021-2305835
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-83
JAKARTA 10613
021-4247911
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12953
021-5227223
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14463
021-5882219
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14143
021-4403564
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14453
021-6602093
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 41
JAKARTA 14433
021-6900471
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10223
021-5745063
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
80 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11413
021-5363011
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14353
021-6516589
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14243
021-3860420
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14243
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14354
021-6514736
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10444
021-2305836
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-84
JAKARTA 10614
021-4247912
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12954
021-5227224
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14464
021-5882220
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14144
021-4403565
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14454
021-6602094
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 42
JAKARTA 14434
021-6900472
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10224
021-5745064
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
81 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11414
021-5363012
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14354
021-6516590
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14244
021-3860421
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14244
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14355
021-6514737
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10445
021-2305837
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-85
JAKARTA 10615
021-4247913
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12955
021-5227225
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14465
021-5882221
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14145
021-4403566
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14455
021-6602095
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 43
JAKARTA 14435
021-6900473
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10225
021-5745065
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
82 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11415
021-5363013
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14355
021-6516591
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14245
021-3860422
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14245
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14356
021-6514738
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10446
021-2305838
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-86
JAKARTA 10616
021-4247914
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12956
021-5227226
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14466
021-5882222
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14146
021-4403567
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14456
021-6602096
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 44
JAKARTA 14436
021-6900474
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10226
021-5745066
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
83 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11416
021-5363014
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14356
021-6516592
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14246
021-3860423
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14246
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14357
021-6514739
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10447
021-2305839
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-87
JAKARTA 10617
021-4247915
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12957
021-5227227
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14467
021-5882223
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14147
021-4403568
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14457
021-6602097
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 45
JAKARTA 14437
021-6900475
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10227
021-5745067
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
84 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11417
021-5363015
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14357
021-6516593
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14247
021-3860424
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14247
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14358
021-6514740
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10448
021-2305840
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-88
JAKARTA 10618
021-4247916
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12958
021-5227228
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14468
021-5882224
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14148
021-4403569
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14458
021-6602098
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 46
JAKARTA 14438
021-6900476
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10228
021-5745068
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
85 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11418
021-5363016
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14358
021-6516594
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14248
021-3860425
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14248
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14359
021-6514741
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10449
021-2305841
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-89
JAKARTA 10619
021-4247917
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12959
021-5227229
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14469
021-5882225
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14149
021-4403570
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14459
021-6602099
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 47
JAKARTA 14439
021-6900477
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10229
021-5745069
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
86 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11419
021-5363017
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14359
021-6516595
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14249
021-3860426
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14249
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14360
021-6514742
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10450
021-2305842
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-90
JAKARTA 10620
021-4247918
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12960
021-5227230
Agape Tirta Semesta PT
Jl Mediterania Galeri Niaga Mediterania 
Bl E/8-A, Kapuk Muara, Penjaringan
JAKARTA 14470
021-5882226
Agung Lisna Sakti PT Pelayaran
Kompl Gading Griya Lestari Bl
JAKARTA 14150
021-4403571
Alaindo Marinaindah PT
Jl Muara Karang Tmr Bl B-7/68, 
Pejagalan, Penjaringan
JAKARTA 14460
021-6602100
Alengso PT
Jl Ir Jayusman 48
JAKARTA 14440
021-6900478
Alfa Kurnia Fish Enterprise PT
Jl KH Mas Mansyur Kav 126 Mena
JAKARTA 10230
021-5745070
Alpha Pacific Lines PT
Jl Letjen S Parman Kav 77 Wisma
87 Lt 18, Slipi, Palmerah
JAKARTA 11420
021-5363018
Aman Abadi Nusa Makmur PT
Jl Danau Sunter Slt Bl F/49 Ruko Royal Sunter,
Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14360
021-6516596
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50,
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14250
021-3860427
Amasnusa Persada PT Pelayaran
Jl Boulevard Brt Raya Bl A-3/50, 
Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
JAKARTA 14250
Aditya Aryaprawira Corporation
Jl Kom L Yos Sudarso Kav 89 Wisma Mitra Sunter 
# 01-02, Sunter Agung, Tanjung Priok
JAKARTA 14361
021-6514743
Adireksa Sentosajaya PT Pelayaran
Jl Salemba Tgh 60, Paseban, Senen
JAKARTA 10451
021-2305843
Admiral Lines PT
Jl Gn Sahari 79-91
JAKARTA 10621
021-4247919
Adnyana PT
Jl HR Rasuna Said Kav 2-3 Bl X
JAKARTA 12961
021-5227231
Agape Tirta Semesta PT