Wednesday 12 September 2012

Kuntilanak persi Jambi


Kuntilanak persi Jambi



Lain Daerah lain cerita, mungkin saya kurang begitu paham tentang si Kuntil Anak ini, maklum karna belum pernah bertemu sih (mudah-mudahan jangan sampai ya), kalau dengar Doi nagis sih udah sering banget, kalau lihat surve di lapangan ( ciek ela..), di daerah saya tepatnya di provinsi jambi kuntilanak yang saya tau bertubuh kerdil alias kecil, ya kurang lebih seukuran anak 3-4 tahunlah.

Doi sukanya mengangis seperti bayi, entah apa yang Doi tangisin munkin ga’ Doi minta Ayah hehe..kalau dari suaranya agak berbeda degan bayi pada umumnya, kata warga di kampung saya, kalau suaranya sangat dekat berarti Doi masih jauh, tapi kalau suaranya agak jauh berarti Doi sudah dekat degan kita. 

Ke banyakan dari cerita yang saya dengar di kampung tempat saya tinggal, Doi paling takut sama perempuan yang sudah ibu-ibu, bukan ibu-ibu yang sedang Hamil ya, kalau itu mah Doi paling suka ngaggu, kenapa Doi takut sama Ibu-ibu..? karna menurut warga di sekitar kampung saya, kalau para ibu-ibu sudah mendengar tangisan sang Doi, ibu-ibu mesti memberanikan diri dengan membaca ayat-ayat suci, terutama untuk menghina dan mencaci maki Si Doi, mungkin ini sudah tradisi para Ibu-ibu di kampung saya kalau melihat atau mendengar tangisan dari Si Doi, karna menurut Ibu-ibu di sekitar kampung saya, Doi paling ga' tahan kalau dapat cacian dari para ibu-ibu, maklum mulut perempuankan biasanya pedas apalagi kalau ketemu ibu-ibu yang judes bias habis tu Doi di kata-katain (hehehe..), Hinaan yang biasa di ucapkan adalah “dasar anak kampang "(anak haram) dst., biasanya Doi tu langsung kabur, hal teresbut biasa di lakukn para ibu-ibu yang udah punya Nyali.

Doi paling suka tu ganggu ibu-ibu hamil, jika tak ada tangkal buat ibu-ibu hamil biasanya bayinya hilang dalam kandungan, atau parahnya bayi yang di kandung ibu-ibu meninggal, tangkalnya biasanya adalah buah kundur, kalau bahasa Indonesianya saya kurang tau juga, bentuknya agak mirip buah balewa ( Timun Manis),berwarna hijau, ada putihnya seperti di bedakinlah.

Doi juga paling suka ama anak lelaki, biasanya yang Doi incar burungnya para lelaki (alat vital).  jika tak di jaga biasanya burungnya bisa-bisa hilang. dan itu pernah ada kejadiannya.

Jadi ada sebuah kisah yang menceritakan.
kalau jaman dulu di daerah saya masih terbilang hutan, namun tak seperti jaman sekarang ini, semua sudah tertata dengan rapi, kalau dulu semua pohon tumbuh dengan besar, seperti pohon rambutan liar, mangga liar, dan pohon –pohon tersebut tidak seperti pohon –pohon pada umumnya, pohon itu tumbuh tinggi dan ukuran kelilingnyapun sangat besar.

Dulu pernah ada sekelompok anak muda yang berkemping di daerah saya, oleh warga pemuda itu di beri Izin, dengan syarat para pemuda itu tidak boleh melakukan hal-hal maksiat yang di larang oleh agama, dan jangan pernah masuk terlalu jauh ke dalam hutan, cukup di seputaran lapangan saja, kebetulan yang mereka tempati itu adalah lapangan sepak bola yang biasa di pakai para pemuda setempat untuk latihan. Karna Sekelompok pemuda dan pemudi itu terbilang cukup banyak 20 orang, jadi para warga di sekitar kampung saya tidak terlalu khwatir, selagi mereka tidak berbuat yang macam-macam.

Jadi ketika mereka sudah selesai membuat tenda-tendanya, mereka  kekurangan kayu untuk membuat api ungun dan bahan bakar untuk memasak, jadi di bagilah oleh ketua regunya menjadi 3 kelompok untuk mencari kayu bakar, setiap regu beranggotakan 3 orang, jadi 9 orang yang mencari kayu dan yang 11 lainya mempersiapkan untuk acara nanti malam. ketua regunya sempat menasehati anggotanya yang mencari kayu bakar tersebut agar berhati-hati dan mencari kayunya di seputaran lapangan saja atau meminta sedikit kayu pada warga sekitar.

Namun salah satu dari kelompok itu tersesat, kelompok yang terdiri dari 3 orang pria ini tersesat setelah mencari kayu api, dan mereka tak tahu arah pulang, sebab tak ada cahaya sedikit pun untuk mereka ikuti, hanya bermodalkan senter kecil yang cahayanya kurang begitu terang, sampai suatu ketika senter itupun mulai redup dan mati karna ke habisan baterai, di lihatlah oleh salah satu dari mereka sebuah cahaya yang tak jauh dari mereka,”kita sudah aman sekarang”, kata salah satu dari mereka. Dan senter yang di tangan salah satu kawan mereka pun terjatu, lalu salah seorang temannya berkata sudah jangan di ambil lagi, kitakan sudah hampir sampai di tempat warga.

Setelah pukul 23 malam salah satu kelompok yang belum tiba tersebut, membuat ketua regunya jadi semakin panik, dan berkata, “kalau mau bercanda jangan begini caranya”, ketua regunya sangat kesal melihat anggotanya yang belum juga kembali ke perkemaan, dan bergegas untuk mencari anggotanya yang hilang dengan di bantu anggota lain yang masih ada.

Anggota yang tersesat tadi pun mulai menyelusuri cahaya lampu, sesampai di sana mereka tercengang, mendapati ada rumah gubuk yang berada di atas pohon, di sana mereka bertemu degan seorang wanita tua paruh baya yang yang berambut panjang dan berpakaian putih namun tidak terlalu putih seperti warna kraim, sedang duduk di depan pintunya rumahnya, dan wanita tua tersebut mempersilahkan ke 3 pria tersebut untuk mampir ke rumahnya degan melambai-lambaikan tanganya, tentu saja ke 3 pria tadi mau, karena mereka juga mulai kehausan dan kelaparan mengigat cuaca pun mulai sangat dingin, dan mereka juga ingin meminta informasi kepada wanita paruh baya tersebut agar dapat menunjukan jalan pulang, saat mereka masuk ke gubuk wanita tersebut mereka melihat ada sesosok anak kecil di dalam ayunan, ya seperti bayi pada umumnya, salah satu dari 3 orang pemuda tadi ingin mendekati anak tersebut, maksudnya agar lebih akrab dan dapat meliat anak tersebut, namun wanita paruh baya itu berkata “ jagan dekatin..nanti ia terbangun”, salah satu pemuda tadi pun tak lagi mendekati ayunan itu, lalu mereka pun di suguhkan oleh wanita paruh baya tadi beberapa hidangan, dan di santablah oleh ke 3 pemuda tadi degan lahabnya.

Ketua regunya yang kehilangan Anggotanya tersebut mulai prustasi, ia dan 16 anggota lainnya sudah mencari kesana kemari namun ke 3 rekanya tersebut belum juga di temukan, sampai jam 04 pagi barulah hal ini di laporkan kepada kepala desa.

Ke esokan harinya pukul 10 pagi salah satu dari warga kampung saya yang sedang ingin bertani menemukan 3 orang pemuda tersebut di dekat pohon rambutan di samping tambak (kolam buatan), ke 3 nya di temukan pingsan, jarak mereka di temukan denga tempat lokasi mereka berkemah terbilang cukup jauh, sekitar 15 menit perjalanan kaki, lalu ketiga pemuda tersebut di bawalah ke balai desa, setelah di obati dan di beri minuman yang sudah di tawar barulah ke tiga pemuda tadi sadarkan diri, setelah sadar mereka pun menceritakan Kronologis kejadian yang telah mereka alami, namun ke tiganya masih terlalu lemas, dan sering tak sadarkan diri, celana yang penuh degan darah membuat para warga menaruh curiga atas apa yang telah di alami mereka, Jadi salah seorang warga dari kampung saya meminta ke 3 pemuda tersebut untuk melihat isi di dalam celanya,ke 3 pemuda itupun Histeris dan menangis dan akhirnya pingsan, ternyata burung yang ada di celananya selama ini sudah tidak ada lagi di tempatnya alias Hilang. Setelah beberapa bulan sejak kejadian itu warga di kampung saya mendapat berita bahwa ke 2 dari 3 orang pemuda itu akhir meniggal dunia. Dan salah satu temannya menjadi waria.

Oh iya..ada sedikit penjelasan tentang Doi..menurut masyarkat di kampung saya Doi adalah bayi yang telah di gugurkan oleh orang tuanya, atau bayi har...m yang tak di ingginkan, itu sebabnya Doi suka makan burung lelaki, mungkin Doi kesal ama lelaki karna perbuatan yang tak terpuji sehingga Doi jadi seperti itu. kalau Doi suka ganggu wanita hamil mungkin Doi iri ama anak yang nantinya akan di lahirkan..karna Doi tak seperti mereka..
Dan menurut warga di kampung saya rumah kuntilanak itu adalah pohon sejenis Parasit yang hidup di pohon-pohon besar, daunya seperti daun pisang tapi keras, saya juga kurang tau nama tanaman itu, namun ada yang bilang itu pohon anggrek hutan.

Tangisan Setelah Mati

Tangisan Setelah Mati



Dulu aku pernah berkerja di salah satu perusahaan kapal di propinsi jambi. Kebetulan ada dua teman ku yang sama-sama satu kampung dan satu perusahaan dengang ku. Perusaaan tempat aku berkerja ini terbilang lumayan untuk penghasilan sekelas AB (anak buah), aku berkerja sebagai juru masak di salah satu kapal miliki perusaan itu, kapal tempat aku berkerja ini adalah jenis Tug Boat, ya lumayan baguslah , dan perjalannya pun lumayan jauh. Terkadang kami membawa muatan pasir dari Jambi ke Sungai Siak untuk melayani  PT. Indokiat pekan baru Riau. dan terkadang saat mau pulang ke jambi, kapal kami singah dulu di KEPRI (kepulauan Riau) untuk mengambil muatan batu splin di pulau bintan (kijang). Maklum yang namanya perusahaankan tidak mau rugi, jadi pergi bermuatan ,pulang pun bermuatan.

Kapal tempat aku berkerja ini sering membawa muatan batu bara, batu splin dan pasir. Untuk loding di ambang luar aja kami butuh waktu 6 – 7 hari perjalanan, 2 hari di sungai, 2 hari di laut, itu pun kalau tidak nunggu antrian saat memuat ke kapal Super Tanker , dan 2 harinya lagi perjalanan pulang. Kapal kami ini juga terkadang  mengantar  muatan batu bara sampai ke Merak dan Samarinda.
 jika Setiap kapal kami masuk ke jambi aku selalu menyempatkan diri untuk pulang kerumah, Dan aku  pun minta izin pulang sama Kapten terlebih dahulu, selain rindu dengan keluarga , akupun ingin berjumpa dengan teman-teman ku yang sudah lama tak bertemu. kebetulan jarak antara rumah ku dan Dok (Dermaganya) Kapal tempat aku berkerja tidak terlalu jauh, paling sekitar 11-12 menit perjalanan dengan Motor. jika lagi mut aku juga sering mengginap di kapal, Karena aku seorang juru masak, jadi aku mesti Stand Bay setiap hari di kapal, jadi setiap pukul 16 - 17  setelah  semua pekerrjaan ku selesai barulah aku Izin pulang sama perwira dan teman –teman ku yang ada di kapal.

Jadi pernah pada suatu hari, saat kapal ku mau masuk jambi dan sudah melewati alur Muaro Jambi, aku mendapatkan informasih dari sahabat ku yang ada di kampung melalui pesan SMS, bahwa telah terjadi kecelakaan  di jembatan Auduri II, kecelakaan itu menyebabkan pengendaranya meninggal dunia, kata teman ku kejadiannya cukup teragis, otak-otak dan isi perut dari pengendara itu sampai buyar , maklum motor Vs Mobil yang bermuatan kelapa sawit.

Jadi pada hari yang sama tepat pukul 16 , kapal kami sudah merapat di Dok ( Dermaganya).  Karna habis sandar badan ku terasa capek, jadi ku putuskan besok saja pulangnya, setelah habis mandi sore, aku bertemu dengan dua teman ku yang satu kampung, kebetulan mereka satu kapal beda sama aku, dan kapal mereka 4 hari lagi mau berangkat, kami mulailah bercerita layaknya seorang pelaut dengan hidangan ala kadarnya, maklum kapal kami baru masuk, jadi tetangga pada kumpul, tak terasa waktu sudah hampir jam 9 – 10 malam, jadi temanku yang tak bisa ku sebutkan namanya, menyarankan untuk meminjam motor satpam, karna hari pun sudah malam dan aku pun lelah dan besoknya aku kembali berkerja, jadi kuputuskan untuk menginap di kapal saja.

Jadi kesekokan harinya, aku main ke kapal teman ku yang 2 orang tersebut, rupanya mereka tidak masuk, jadi aku dapat informasi bahwa ke 2 orang teman ku itu sakit, jadi jam 5 sore sewaktu aku pulang ke rumah, aku mendapat cerita dari temanku yang lain,  bahwa ketika mereka berdua melintasi jembatan pada waktu malam itu ternyata salah satu dari ban motor mereka bocor, karna rumah mereka masih sangat jauh, jadi mereka putuskan untuk mendorong motornya degan melintasi jalan yang terdekat, dan jalan yang terdekat itu terbilang masih banyak pohon seperi hutan, di situ ada banyak kuburan, dan kuburan itu dekat sekali dengan jalan setapak yang mereka lalui, salah satu dari mereka melihat  jelas sesosok orang dengan pakaian putih di balut dengan kain kafan dan berlumuran darah sedang dunduk sambil menanggis di atas kuburan, jaraknya palingan sekitar 12 langkah dari mereka,dan teman yang satunya hanya mendegarkan tangisannya saja karna dia tak berani melihatnya lebih jauh. Ternyata kuburan yang mereka lewati itu adalah kuburan orang yang meninggal pada waktu kecelakaan tadi pagi di dekat  jembatan Auduri II.

Sejak kejadian itu, ke duanya tak mau lagi pulang larut malam jikalau mau melintasi kuburan tersebut.

Tuesday 11 September 2012

Antu aek ( Hantu Air )

















Antu aek (hantu air) cerita rakyat Jambi

di sumatra tepatnya di propinsi jambi terbentang sungai terpanjang di sumatra yang bernama sungai batang hari. saya besar di pesisir sungai. dan saya sering mendegar cerita orang tua di kampung saya. konon katanya, dahulu ada seorng dukun beranak yang terkenal di kampung tempat saya tinggal. dukun tersebut sering membantu warga di sekitar kampung saya apabila ada warganya yang ingin melahirkan. Maklum di jaman penjajahan kolonial belanda, kampung saya itu masih terbilang hutan. dan dunia ke dokteran belum ada sama skali.

jadi pada suatu hari sang dukun yang juga seorang ibu rumah tangga tersebut juga sering mencuci pakaian keluarganya di jamban. selain untuk tempat mencuci pakaian jamban juga sering di gunakan sebagai tempat mandi dan MCK. maklum di jaman dulukan, belum ada air ledeng, sumurpun masih sangat langka.

jadi ketika sang dukun sedang mengambil air wudhu di jamban, tiba-tiba sang dukun melihat ada rambut panjang di atas air. saat sang dukun ingin menyentuhnya, tiba-tiba rambut itu melilit tangan sang dukun, dan sang dukun pun terjatuh ke dalam sungai, di dalam sungai sang dukun langsung bertatap muka degan si antu aek (Hantu air). ajaibnya sang dukun tidak merasa sesak sewaktu berada di dalam air. ya seperti bernapas di darat lah. Dan hebatnya lagi,sang dukun dapat berkomunikasi dengan antu aek tersebut tampa tersedak saat beliau bicara di dalam air.

antu aek itu meminta sang dukun untk membantunya. sang dukun pun bertanya apa yang bisa aku bantu. antu aek itu meminta sang dukun untuk membantu istrinya yang ingin melahirkan. sang dukun pun menyanggupi.
setelah proses persalinannya selesai. sang dukun di beri 100 buah kunyit oleh antu aek tersbut. awalnya sang dukun menolak pemberian antu aek. tapi lantaran untuk menghormati antu aek, sang dukun hanya mengambil satu batang kunyit saja, sang dukun berkata "cukup satu saja, karna di rumah ku juga ada banyak sekali”.

jadi pemberian antu aek tadi di balutlah degan sebuah selendang oleh sang dukun. Dan di antarlah sang dukun tersebut ke pinggir sungai oleh antu aek, setelah di pinggir sungai,sang dukun terheran-heran melihat para warga kampungnya pada berkumpul di depan rumahnya, lalu sang dukun pun menghapiri para warga yang sedang berkumpul tersbut. Dan salah satu warga berteriak  gembira, “sudah ketemu" kata seorang warga. sang dukun pun menceritakan kejadian yang telah di alaminya sewaktu di bawa oleh antu aek kepada warga setempat. Sang dukun pun teringat akan pemberian si antu aek tadi, lalu sang dukun pun membuka pemberian tersebut di hadapan warga yang sedang mendengarkan ceritanya, lalu sang dukun pun terkejut, ketika ia membuka kain selendangnya, ternyata kuyit yang di berikan oleh si antu aek berubah menjadi segumpal Emas murni.

Menurut surve yang di temukan di lapangan, Emas akan terlihat seperti Kunyit apabila di dalam air yang tidak jernih.

Ciri –ciri antu aek berwarna hitam. berambut panjang yang bisa melilit korbannya, lekuk wajahnya hampir mirip dengan seekor monyet hitam yang berwarna gelap, Hantu air (Antu Aek) adalah jiwa yang kesepian dari mereka yang telah tenggelam, Mereka tidak suka hidup sendirian di air yang dingin, sehingga mereka akan mengambil para perenang dan menyeret mereka ke dalam air.

By Alamsyah.Atjeh

Monday 10 September 2012

The Flying Dutchman

Kisah mengenai Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia.



Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van der Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk,sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan .



Tetapi sang kapten tidak mau ,lalu dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuanku , atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan alam.
Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon , Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.



Sumber lain juga menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di kalangan awak kapal sehingga mereka tidak diijinkan untuk berlabuh dipelabuhan manapun .Sejak itu, kapal dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah berlabuh/menepi. Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641, yang lain menebak tahun 1680 atau 1729.


Terneuzen (Belanda) disebut sebagai rumah sang legenda Flying Dutchman, Van der Decken, seorang kapten yang mengutuk Tuhan dan telah dihukum untuk mengarungi lautan selamanya, telah diceritakan dalam novel karya Frederick Marryat - The Phantom Ship dan Richard Wagner opera.
Banyak saksi yang mengaku telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun 1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba - tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang.




Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942. Bahkan ada suatu catatan kisah tentang pelayaran Christoper Columbus,waktu itu awak kapal Columbus melihat kapal terkatung katung dengan layar mengembang.setelah itu awak yang pertama melihat langsung tewas seketika.



Mitos ahir-ahir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam / celaka.
Bagi seorang pelaut , pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon , ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut , yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai perlindungan.
Selama berabad - abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini.




Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.
Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman.